Demi mewujudkan sekolah sebagai taman belajar yang mampu memberikan keterampilan dalam mengelola pengetahuan menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca. Sekolah perlu memiliki program literasi untuk membiasakan siswa dengan kegiatan membaca. Namun masalahnya kegiatan literasi juga terkesan membosankan, diperlukan pendekatan dari sudut pandang siswa agar mereka mengikuti program ini dengan sukarela dan minat yang tinggi. Keterlibatan siswa dalam tahap perencanaan, pengorganisasian dan evaluasi program juga perlu ditekankan agar siswa merasa memiliki program ini.
Latar Belakang Program :
Prakarsa untuk memenuhi kebutuhan belajar murid sesuai dengan minat dan iklim belajar yang diinginkan siswa.
Perlunya memberikan kesempatan murid untuk bertanya, memberikan pendapat, berdiskusi dan menentukan arah pembelajarannya sendiri.
Perlunya memberikan kesempatan bagi murid untuk memilih bagaimana mereka mendemonstrasikan keinginannya dalam proses pembelajaran.
Perlunya menciptakan lingkungan belajar di mana murid dapat menetapkan tujuan belajar dan kriteria keberhasilan mereka sendiri, dan memantau dan menyesuaikan pembelajaran mereka.
Perlunya sekolah meningkatkan fungsi sistem literasi (aplikasi dan tim literasi) yang sudah berjalan baik untuk tujuan yang lebih berdampak kepada siswa.
Belum banyaknya siswa yang aktif mengikuti kegiatan literasi sekolah.
Urutan Pelaksanaan Kegiatan :
Berkonsultasi dengan rekan Tim Literasi
Program yang baik tentunya dapat mewadahi banyak kepentingan, karena itu agar mendapatkan masukan dari banyak pihak diperlukan diskusi dengan orang-orang di dekat kita :
Foto 1
Hasil kegiatan :
Program perlu mendapatkan masukan dari siswa langsung agar siswa merasa terwadahi kepentingannya. Survei menggunakan g forms adalah media yang tepat untuk melakukan survei ini.
Survei sebaiknya meliputi unsur evaluasi kegiatan literasi yang sudah berjalan selain itu juga bentuk kegiatan, materi, produk kegiatan literasi yang sesuai dengan keinginan siswa.
Platform program sebaiknya tetap menggunakan G site Literasi Sekolah yang sudah biasa digunakan karena selama ini sudah berjalan baik dan cukup dikenal siswa.
Diperlukan unsur OSIS dalam Tim Literasi yang akan dibentuk.
Meminta perwakilan OSIS kepada pembina OSIS.
Menghubungi Pembina OSIS, agar program nantinya memiliki unsur dari siswa yang tergabung di OSIS maka diperlukan izin dari pembina OSIS sehingga siswa yang nantinya bergabung sudah sepengetahuan pembina. Komunikasi dengan pembina OSIS dilakukan secara langsung maupun melalui media komunikasi chat whatsapp.
Foto 1
Foto 2
Hasil kegiatan :
Dari pembina memberikan masukan sejumlah 3 siswa OSIS yang nantinya bergabung di Tim Literasi. Siswa terdiri dari 1 siswa laki-laki dan 2 siswa perempuan. Perwakilan OSIS juga sudah memenuhi unsur jenjang di sekolah SMP, yakni 1 siswa kelas 7 dan 2 siswa kelas 8 (untuk tahun ajaran 2021-2022).
Diskusi dengan perwakilan OSIS
Pada hari Rabu 29 Juni 2022 pukul 09.00 diadakan pertemuan diskusi dengan perwakilan OSIS secara langsung dan daring. Pertemuan ini diadakan untuk merencanakan langkah awal yang harus dilakukan untuk membuat “Program Literasi yang Sesuai Keinginan Siswa”. Diskusi berjalan lancar dan mendapat sambutan baik dari siswa, terbukti mereka juga aktif memberikan usulan dan masukan.
Foto 1
Foto 2
Hasil diskusi,
Rabu, 29 Juni 2022 pkl 09.00 WIB
Peserta diskusi : Agus Landip Nyuwito, Celena Almira, Wynnette, Krisna
Tempat ruang 103 SMPK Kolese Santo Yusup 1
Anggota Tim : dari unsur apa saja ? Koordinator ?
Perpustakaan
Siswa : Osis dan unsur kelas.
Bertanya kepada kelas/wali kelas. 1 kelas 1 anak.
Koordinator : ditentukan saat pertemuan selanjutnya dengan anggota tim yang lengkap.
Anggota tim dipilih dengan meminta usulan dari siswa. Dipilih melalui suara terbanyak.
Cara Mengumpulkan usulan bentuk kegiatan literasi dari siswanya :
Akan dibuat g forms untuk mengevaluasi kegiatan literasi yang pernah berjalan.
Kelas 7 juga perlu di minta masukan terkait bentuk kegiatan literasi juga.
Membuat grup wa untuk memudahkan koordinasi.
Target kegiatan : siswa 100%.
Angket Evaluasi dan Usulan Kegiatan Literasi
Angket Evaluasi dan Usulan Kegiatan Literasi diluncurkan kepada siswa pada 7 s.d. 11 Juli 2022. Angket disebarkan melalui Guru wali kelas serta didukung promosi melalui IG sekolah yang desain post nya dibuat oleh siswa anggota OSIS. Unsur yang diukur dalam angket adalah Evaluasi kegiatan literasi berjalan, Usulan kegiatan literasi dan usulan nama siswa yang akan masuk di Tim Literasi.
Foto 1
Foto 2
Foto 3
Hasil angket, dari peluncuran angket telah didapatkan hasil sebagai berikut :
Penilaian siswa terhadap bentuk, materi, produk dan penghargaan kegiatan literasi yang telah berjalan.
Usulan terhadap bentuk, materi dan produk literasi yang diinginkan siswa.
Usulan nama siswa yang akan masuk di Tim Literasi dari siswa. Dari usulan nama ini akhirnya dibentuklah Tim Literasi yang Sesuai Keinginan Siswa.
Pertemuan perdana dengan Tim Literasi
Pada hari Senin, 11 Juli 2022 pukul 11.30 - 12.30 diadakan pertemuan pertama Tim Literasi pilihan suara terbanyak seluruh siswa kelas. Pertemuan ini dihadiri 10 perwakilan siswa (1 orang absen karena sakit)
Foto 1
Foto 2
Foto 3
Hasil pertemuan :
Mengamati hasil rekap angket evaluasi kegiatan literasi.
Koordinator Tim Literasi terpilih.
Curah pendapat bentuk kegiatan literasi dan konten materi literasi pilihan siswa.
Dari hasil pelaksanaan aksi nyata saya mendapatkan hasil refleksi sebagai berikut :
Perasaan (Feeling)
Saat perencanaan kegiatan aksi nyata ini saya merasa sedikit khawatir apakah siswa nantinya dapat menangkap pesan dan maksud dari program ini, apakah siswa dapat mengimplementasikan keinginan rekan-rekannya menjadi sebuah program yang menarik, apakah siswa mau terlibat aktif dalam aksi nyata ini.
Yakin bisa mewujudkan tujuan dari pelaksanaan program ini secara jangka panjang, karena kegiatan akan dievaluasi secara periodik untuk pengembangan programnya dan siswa mendapatkan pengalaman kepemimpinan yang berharga.
- Pembelajaran (Finding)
- Program literasi memiliki kesan yang kurang menyenangkan kepada siswa sehingga dalam penyampaian dan pemaparan program sebaiknya guru melihat bagaimana respon siswa, jika siswa merasa program ini terlalu serius sebaiknya jangan membebani dengan target program yang berat, tetapi biarkan siswa sendiri yang memutuskan arah atau target kegiatan literasinya.
- Pendampingan guru tetap diperlukan meski program lebih banyak dikerjakan oleh siswa, karena dalam perkembangannya program dapat berjalan sesuka hati siswa. Diperlukan pendampingan guru agar kegiatan siswa tidak melampaui batas atau menabrak norma dan etika sekolah atau masyarakat.
- Diperlukan kerjasama dan komunikasi dengan Tim Literasi guru, agar dalam pelaksanaannya kegiatan ini tetap bisa didukung dan ada masukan dari anggota Tim.
3. Penerapan ke Depan (Future)
Kegiatan atau konten post yang masuk di site literasi tersaring dengan baik perlu pengawasan oleh guru sebelum konten dimasukan ke site.
Meyakinkan kepada Tim Literasi siswa agar berani mengambil keputusan dan tidak ragu-ragu dengan hasilnya nanti.
Hendaknya ada evaluasi kegiatan literasi secara periodik, sehingga diketahui bagaimana tingkat partisipasi siswa dalam kegiatan tersebut dan memberikan umpan balik kepada Tim untuk pengembangan program selanjutnya.