Jumat, 17 Juni 2022

Aksi Nyata Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran - Agus Landip Nyuwito


  1. Waktu : Selasa, 26 April 2022 (12.00 - 13.00 WIB)

  2. Tempat : Ruang kelas Mark Twain SMPK Kolese Santo Yusup 1 Malang.

  3. Peserta :

    1. Aries Kuncoro : Guru Mapel IPA

    2. Mariana : Guru Mapel Bahasa Inggris

    3. Diah Retno K. : Guru Mapel IPS

    4. Andika Pratamanda : Guru Mapel Prakarya

    5. Yesicha Magdalena : Guru Mapel Bahasa Indonesia

    6. Yohanes Chandra T : Guru Mapel Matematika

    7. Agus Landip N : Guru Mapel IPS

  4. Permasalahan : pada semester genap TP 2021-2022 di sekolah kami memiliki program kontrak belajar dengan siswa yakni membuat buku. Jenis buku yang dibuat siswa bermacam-macam ada review film, review buku, review game, portofolio fotografi, komik dan yang lainnya. Setiap Guru diberikan tugas untuk menjadi pembina siswa dalam proses pembuatan buku. Namun masalah timbul, beberapa guru belum memiliki keterampilan membimbing siswa menulis buku. Karena tidak memiliki cukup kompetensi akhirnya waktu yang dibutuhkan untuk mengecek tugas siswa menjadi sangat lama serta menyita waktu pengerjaan pekerjaan lainnya.

  5. Alasan aksi dilaksanakan :

    1. Para guru kurang dapat maksimal dalam melaksanakan tugasnya membimbing proses pembuatan buku siswa karena tidak memiliki kompetensi yang cukup untuk melaksanakannya.

    2. Karena tidak memiliki cukup kompetensi akhirnya waktu yang dibutuhkan untuk mengecek tugas siswa menjadi sangat lama serta menyita waktu pengerjaan pekerjaan lainnya.

  6. Langkah/aksi nyata yang diambil :

    1. Melakukan diskusi dengan rekan guru, dengan urutan analisis :

      1. Dilema Etika : 

        1. Apakah guru tetap membina penulisan buku sambil belajar bagaimana membimbing penulisan yang baik, namun dengan konsekuensi banyak waktu menyelesaikan pekerjaan lain yang akan tersita.

        2. Guru memodifikasi kontrak belajar sehingga sesuai dengan pilihan atau minat siswa serta memberikan peran pembina kepada guru yang memiliki kompetensi yang sesuai.

      2. 4 Paradigma Dilema Etika :

        1. Individu lawan masyarakat. Karena disini sudut pandang beberapa guru melawan sudut pandang banyak guru lainnya.

        2. Kebenaran lawan kesetiaan = Karena dilema yang muncul antara harus membela prinsip kebenaran dengan berpegang kepada prinsip “merdeka belajar” bahwa setiap anak harus diberi kebebasan membuat karya yang sesuai dengan minat dan potensinya sehingga tidak harus membuat buku. Atau harus memegang nilai kesetiaan dengan taat pada perintah pimpinan untuk membina siswa membuat buku. 

      3. 3 Prinsip Pengambilan Keputusan 

        1. Berpikir berbasis kepada hasil akhir : Karena disini pertimbangan yang digunakan adalah hasil akhir siswa mampu membuat produk kontrak belajar yang lebih berkualitas karena sesuai dengan minat dan kompetensinya.

      4. 9 Langkah Pengambilan & Pengujian Keputusan

        1. Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan : 

          1. Kemerdekaan (jika kita memilih pilihan B maka kita akan membela prinsip kemerdekaan belajar karena siswa memiliki keleluasaan untuk memilih mengekspresikan bakat dan minatnya)

          2. Melawan Kesetiaan (jika kita memilih pilihan A maka kita memilih untuk taat dengan perintah atasan dan berusaha menyesuaikan diri dengan konsekuensi pelaksanaan perintah tersebut).

        2. Siapa yang terlibat dalam kasus ini : 

          1. Guru

          2. Kepala sekolah

        3. Fakta-fakta yang relevan dalam kasus ini :

          1. Saat ini siswa tidak bisa memenuhi target pengumpulan (waktu, kualitas penulisan).

          2. Guru yang membina tidak memiliki kompetensi yang dibutuhkan.

          3. Tidak ada diskusi di awal, tentang bentuk kontrak belajar.

          4. Kegiatan membimbing proses pembuatan buku menyita waktu para guru dalam melaksanakan tugas lainnya.

        4. Pengujian benar atau salah :

          1. Uji legal : tidak ada kaitan dengan aspek pelanggaran hukum dalam situasi ini, sudah ada perjanjian antara sekolah dengan siswa dalam hal proses pelaksanaan tugas kontrak belajar.

          2. Uji regulasi :tidak ada pelanggaran peraturan atau kode etik di dalam kasus ini.

          3. Uji intuisi : tidak ada pelanggaran yang berarti dalam kasus yang sedang diuji karena sudah ada kesepakatan terkait tugas antara sekolah dengan siswa. Dari sisi guru masalah ini juga tidak melanggar aturan apa-apa, hanya berhubungan dengan beban moral jika tugas yang diberikan tidak dikerjakan dengan baik.

          4. Uji halaman depan koran :

            1. Ada kemungkinan permasalahan akan dibesar-besarkan oleh wartawan dan ditulis di halaman koran.

            2. Ada kemungkinan juga permasalahan tidak akan diliput wartawan karena sudah ada kesepakatan antara siswa dan sekolah terkait pelaksanaan tugas kontrak belajar.

          5. Uji panutan atau idola : tidak ada komentar untuk uji ini, karena tidak ada idola yang dapat dijadikan bahan analisis pertimbangan.

        5. Pengujian paradigma benar atau salah : paradigma yang terjadi di situasi yang saya hadapi ini adalah Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty), Karena dilema yang muncul antara harus membela prinsip kebenaran dengan berpegang kepada prinsip “merdeka belajar” bahwa setiap anak harus diberi kebebasan membuat karya yang sesuai dengan minat dan potensinya sehingga tidak harus membuat buku. Atau harus memegang nilai kesetiaan dengan taat pada perintah pimpinan untuk membina siswa membuat buku.

        6. Prinsip pengambilan keputusan : dari 3 prinsip penyelesaian dilema, yang akan dipakai adalah prinsip Berpikir berbasis kepada hasil akhir : Karena disini pertimbangan yang digunakan adalah hasil akhir siswa mampu membuat produk kontrak belajar yang lebih berkualitas karena sesuai dengan minat dan kompetensinya 

        7. Investigasi opsi trilema : 

          1. Sebaiknya tugas ini ditiadakan agar guru lebih fokus mengerjakan tugas yang lain.

          2. Sebaiknya ada mentoring dari guru yang berkompeten dalam pendampingan proses penulisan buku tentang bagaimana cara mengoreksi proses dan hasil penulisan buku yang baik dan benar. 

        8. Buat keputusan : kami akan menghadap ke kepala sekolah untuk mendiskusikan hasil diskusi ini agar hasil diskusi tersampaikan dengan baik dan nantinya didapatkan hasil keputusan yang lebih baik terkait dengan pelaksanaan tugas kontrak belajar selanjutnya.

Isi pesan : penugasan kepada siswa terkait pelaksanaan tugas “Kontrak Belajar” untuk tahun pelajaran depan agar memberikan keleluasaan kepada siswa untuk memilih tugas yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Guru yang mendampingi pun juga dipilih dari guru yang memiliki kompetensi sesuai dengan pilihan anak tersebut.

  1. Tinjau kembali keputusan dan refleksikan :

Menurut saya keputusan untuk memberi keleluasaan untuk memilih jenis tugas sangat baik, karena setiap anak harus diberi kebebasan membuat karya yang sesuai dengan minat dan potensinya sehingga mereka memiliki rasa memiliki akan tugas tersebut. Capaian hasil tugas dikerjakan oleh siswa pada akhirnya bukan karena siswa terpaksa, namun karena mereka menyukai dan berminat pada tugas tersebut.

Penyampaian hasil keputusan kepada Kepala Sekolah

  1. Hari, tanggal : Rabu, 15 Juni 2022

  2. Tempat : Ruang Kepala Sekolah SMPK Kolese Santo Yusup 1

  3. Isi hasil keputusan : Meminta Kepala Sekolah untuk mempertimbangkan kembali penugasan kepada siswa terkait pelaksanaan tugas “Kontrak Belajar” untuk tahun pelajaran depan agar memberikan keleluasaan kepada siswa untuk memilih tugas yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Guru yang mendampingi pun juga dipilih dari guru yang memiliki kompetensi sesuai dengan pilihan anak tersebut.

  4. Tanggapan Kepala Sekolah : Kepala sekolah menyetujui usulan yang telah disampaikan dan berjanji mempertimbangkan usulan tersebut untuk penugasan kontrak belajar berikutnya.


Refleksi :

  1. Feelings : Perasaan saya setelah melakukan aksi nyata pada modul 3.1 ini saya merasa senang karena saya akhirnya dapat mencoba menerapkan konsep dan teori pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Saya juga dapat mencoba mendiskusikan permasalahan yang riil terjadi di sekolah dan mencari solusi bersama dengan teman-teman guru saya. Hasil pertemuan juga dapat saya jadikan pengimbasan isi modul 3.1 ini kepada rekan guru saya.

  2. Pembelajaran : Dari kegiatan aksi nyata saya belajar bahwa ternyata teman-teman saya sangat antusias mengikuti program pengimbasan yang saya lakukan, padahal sebelumnya ada kekhawatiran mereka tidak mau mengikuti kegiatan ini. Saya juga mempelajari bahwa teman-teman guru saya memiliki usulan yang kritis sehingga dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah yang ada di sekolah dan ini adalah salah satu aset sekolah yang berharga. 

  3. Penerapan kedepan : Saya akan mencoba menerapkan materi yang saya terima ini setiap saat ada kesempatan atau ada masalah yang saya hadapi terkait dengan prinsip “dilema etika” .



Foto Kegiatan












































Selasa, 07 Juni 2022

3.2.a.9. Koneksi Antar Materi - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya - Agus Landip Nyuwito

 

  1. Sintesis berbagai materi

    1. Buatlah kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan ‘Pemimpin Pembelajaran  dalam Pengelolaan Sumber Daya’ dan bagaimana Anda bisa mengimplementasikannya di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah.  

      1. Pemimpin Pembelajaran  dalam Pengelolaan Sumber Daya adalah seseorang yang mampu menjadi pelopor dan pemrakarsa sebuah gerakan perubahan secara bersama dalam mengenal aset-aset dan memanfaatkannya untuk kemajuan serta tercapainya kesejahteraan anggota unit pembelajaran.

      2. Bagaimana cara mengimplementasikannya di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah :

      3. Seluruh anggota harus memiliki kemampuan mengenal aset-aset penting yang dapat digunakan untuk kemajuan serta tercapainya kesejahteraan anggota unit pembelajaran.

      4. Seluruh anggota harus memiliki kemampuan menghubungkan potensi aset-aset penting yang telah diidentifikasi, sehingga ditemukan aset mana saja yang sesuai untuk mencapai visi-misi atau tujuan unit pembelajaran.

      5. Seluruh anggota harus memiliki kemampuan memanfaatkan potensi aset-aset penting yang telah diidentifikasi untuk mencapai visi-misi atau tujuan unit pembelajaran.

    2. Jelaskan dan berikan contoh bagaimana hubungannya pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas.

      1. Dalam mencapai proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas sebaiknya dapat diwujudkan dengan memanfaatkan aset-aset yang telah dimiliki sekolah. Aset sekolah sebaiknya memiliki manfaat lain dibandingkan dengan pemanfaatan sebelumnya, sehingga layanan pembelajaran yang berkualitas tidak harus selalu identik dengan mengeluarkan biaya yang besar. 

    3. Berikan beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan dengan materi lain yang Anda dapatkan sebelumnya selama mengikuti proses Pelatihan Guru Penggerak.

      1. Materi 3.2. pemimpin dalam pengelolaan sumber daya berkaitan dengan materi 1.1. refleksi filosofi pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara, dimana di dalam materi 1.1. Disebutkan bahwa dasar Pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan “sifat” dan “bentuk” lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan “isi” dan “irama”. Artinya jika kita sebagai pemimpin dapat mengidentifikasi aset dan memanfaatkannya untuk kemajuan sekolah itu artinya kita dapat menjadi teladan anak dalam memanfaatkan potensi-potensi yang ada disekitar kita. Siswa akan belajar secara langsung kepada gurunya bagaimana kita dapat memaksimalkan apa yang ada di lingkungan untuk tujuan yang kita inginkan. Semakin pandai guru dalam mengelola aset maka ilmu yang diberikan kepada siswa pun akan semakin bermakna karena berangkat dari pengalaman pribadi guru sendiri.

    4. Ceritakan pula bagaimana hubungan antara sebelum dan sesudah Anda mengikuti pelatihan terkait modul ini, serta pemikiran apa yang sudah berubah di diri Anda setelah Anda mengikuti proses pembelajaran dalam modul ini.

      1. Sebelum pelatihan : saya belum mampu mengidentifikasi aset-aset yang dimiliki sekolah dengan baik.

      2. Setelah pelatihan : saya dapat merinci dan mengidentifikasi aset-aset yang dimiliki sekolah dengan lengkap dan detail.

      3. Dari hasil pelatihan ini saya juga berpikir bagaimana agar saya mampu mewujudkan sebuah pembelajaran yang lebih baik menggunakan aset-aset yang telah dimiliki sekolah saat ini.


  1. Rancangan tindakan


PRAKARSA PERUBAHAN 

TAHAPAN

Pertanyaan

Daftar tindakan/ riset/ penyelidikan yang perlu dilakukan untuk mendapatkan jawaban

B-uat pertanyaan (Define)

  • Membuat pertanyaan utama yang akan menentukan arah investigasi kekuatan/potensi/ peluang;

  • Menggalang atau membangun koalisi tim perubahan

  1. Hal penting apa yang akan saya lakukan untuk melakukan sebuah program demi mewujudkan perubahan kecil yang berdampak dalam lingkup kelas saya. ?

  2. Program apa yang dapat saya lakukan agar dapat mewujudkan  perubahan kecil yang berdampak dalam lingkup kelas saya. ?

  3. Program apa yang dapat saya lakukan agar dapat memanfaatkan aset yang dimiliki sekolah dengan efektif dan efisien ?

  4. Apa yang harus dilakukan agar kegiatan pembelajaran di kelas dapat berdampak kepada siswa ?

  5. Apa yang kurang dari kelas saya ?

  6. Apa yang menjadi sumber permasalahan dari kekurangan itu ?

  7. Hal apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi kekurangan tersebut ?

  8. Bantuan apa yang Bapak perlukan untuk mengatasi kekurangan tersebut ?

  9. dampak seperti apa yang kamu inginkan terjadi di kelas setelah Pak Landip melakukan perubahan yang diinginkan

  1. Bertanya kepada teman-teman guru.

  2. Bertanya kepada siswa.

A-mbil pelajaran (Discover)

  • Menyusun pertanyaan lanjutan untuk menemukenali kekuatan/potensi/ peluang lewat investigasi;

  • Menentukan bagaimana cara kita menggali fakta, memperoleh data, diskusi kelompok kecil/besar, survei individu, multi unsur

  1. Siapakah orang yang pernah berhasil mewujudkan  perubahan kecil yang berdampak dalam lingkup kelas  ?

  2. Bagaimana dia mengatur langkah-langkah penerapan program mewujudkan  perubahan kecil yang berdampak dalam lingkup kelas  ?

  3. Aktivitas apa saja yang dia lakukan untuk mewujudkan  perubahan kecil yang berdampak dalam lingkup kelas ?

  4. Situasi apa saja yang selama ini telah mendukung usaha mewujudkan  perubahan kecil yang berdampak dalam lingkup kelas  ?

  5. Keterampilan apa yang sudah saya kuasai untuk mendukung usaha mewujudkan perubahan kecil yang berdampak dalam lingkup kelas  ?

  1. Mencari profil orang atau tokoh terkenal yang sudah pernah berhasil.

  2.  Mencari tahu dan mencatat bagaimana dia mengatur kegiatan dalam program tersebut.

G-ali mimpi (Dream)

  • Menyusun deskripsi kolektif bilamana inisiatif terwujud;

  • Mengalokasikan kesempatan untuk berproses bersama, multiunsur (kapan, di mana, siapa saja).

  1. Apakah kebiasaan-kebiasaan baru yang saya bayangkan terjadi ketika program saya tercapai?

  2. Bagaimana perasaan saya ketika program saya tercapai ?

  3. Apa saja hal-hal baru yang bisa aku lakukan setelah program saya berhasil tercapai?

  4. Apa hal-hal/sumberdaya yang kita bayangkan akan tersedia untuk mempertahankan program saya terus berjalan ?

  1. Membuat gambaran/narasi diri saat mencapai tampilan presentasi siswa yang lebih baik (percaya diri, lantang, mampu menjelaskan konsep).

  2. Memajangnya di meja kerja dan mengingatnya selama saya melakukan usaha-usaha selanjutnya

J-abarkan rencana (Design)

  •  Mengidentifikasi tindakan konkret yang diperlukan untuk menjalankan langkah-langkah kecil sederhana yang dapat dilakukan segera,dan langkah berani/terobosan yang akan memudahkan keseluruhan pencapaian;

  • Menyusun definisi kesuksesan pencapaian

  1. Apa langkah paling sederhana/langkah pertama yang bisa dilakukan?

  2. Berapa lama target untuk mencapai keberhasilan program saya?

  3. Apa tindakan-tindakan yang bisa mendukung usaha mencapai keberhasilan program saya ?

  4. Bagaimana mengukur kemajuan dan melanjutkan langkah?

  5. Bagaimana cara untuk saling menyemangati usaha bersama mencapai keberhasilan program saya ?

  1. Membuat capaian yang realistis untuk setiap minggunya.

  2. Membuat catatan besar target yang akan dicapai per minggu dan memajangnya di kaca lemari.

  3. Memasang pengingat di gawai untuk jam olahraga dan untuk pengingat pola makan sehat.

  4. Meminta pasangan untuk mengingatkan pola makan dan olahraga

A-tur eksekusi (Deliver)

  • Menentukan siapa yang berperan/ dilibatkan dalam pengambilan keputusan;

  • Mendesain jalur komunikasi dan pengelolaan rutinitas (misal: SOP, knowledge management, monev/refleksi)

  1. Siapa yang bisa mengarahkan dan memantau program saya?

  2. Siapa saja yang akan saya libatkan dalam mewujudkan rencana ini? Berperan sebagai apa saja?

  3. Kapan program ini akan mulai dilakukan?

  4. Bagaimana pencatatan kemajuan untuk mencapai keberhasilan program ini?

  5. Siapa yang akan menampung curhatan tentang kesulitan-kesulitan melakukan usaha mencapai keberhasilan program ini ?

  1. Mengajak teman guru yang memiliki keinginan yang sama.

  2. Membuat foto/dokumentasi proses mencoba aksi.

  3. Menerapkan rencana program di kelas.

  4. Meminta saran/masukan dari siswa setelah pelaksanaan program di kelas.




Foto Aksi :